dari kursi pelatih
Persib Bandung,
Drago Mamic
mengaku belum
memutuskan akan
kemana ia
melanjutkan karir.
Sebelum pulang ke
negaranya, Mamic
sempat
memberikan
masukan untuk
sepak bola
Indonesia agar
berprestasi.
"Ada beberapa hal
di sini yang harus
diperbaiki. Yang
pertama adalah
masyarakat (sepak
bola) harus
bersabar. Berikan
waktu kepada
pelatih untuk
membangun tim. Ini
berlaku juga
terhadap tim
nasional," kata
Mamic kepada
Simamaung.
Di Indonesia, lanjut
Mamic pergantian
pelatih kepala
dilakukan dengan
terlalu cepat
sehingga tim yang
akan dibentuk
tidak akan pernah
sempurna. Sebab
setiap ada
pergantian pelatih
maka
perkembangan tim
tersebut memulai
dari 0 lagi.
Lalu yang kedua
adalah fasilitas.
Dengan fasilitas
yang lebih baik
maka
perkembangan
kemampuan
pemain akan lebih
cepat.
"Dan yang
selanjutnya adalah
wasit," jawabnya.
Mantan pelatih tim
nasional Myanmar
ini mengaku punya
pengalaman buruk
dengan wasit.
Terlebih ketika
Persib melakukan
pertandingan
tandang ke pulau
Papua dan
Kalimantan. Di
kedua tempat
itulah Mamic
merasa perlakuan
wasit terhadap tim
Persib sangat tidak
adil. Salah satu
akibat
ketidaktegasan
wasit adalah
cedera patah
tulang yang dialami
Hariono dan
penjaga gawang
Deltras. "Wasit di
sini harus
melindungi
keselamatan
pemain!" seru
Mamic.
Jika tiga faktor
utama di atas bisa
diperbaiki, Mamic
yakin Indonesia
akan bisa naik
menjadi salah satu
kekuatan besar di
sepak bola Asia.
Indonesia
menurutnya sudah
mempunyai modal
besar dari bakat-
bakat pemainnya.
Setelah
mengundurkan diri,
Mamic mengaku
belum mempunyai
rencana akan
melatih dimana.
Yang penting
untuknya saat ini
adalah pulang dulu
ke negaranya,
Kroasia. "Saya
tidak khawatir
dengan masa
depan karir saya,"
ungkap pelatih
yang selama di
Indonesia selalu
berkomunikasi
dengan Mijo Dadic
karena berasal dari
kampung yang
sama.
simamaung.com/tiga-syarat-agar-indonesia-bisa-jadi-raja-asia/
EmoticonEmoticon