TRIBUNNEWS.COM,BANDUNG
- Pengalaman
ternyata tak cukup
membuat Zulkifli
Syukur mampu
menularkan
kesuksesannya
kepada Persib
Bandung kala
menantang Persiwa
Wamena di Stadion
Pendidikan, Kamis
(23/2/2012).
Ambisinya untuk
mematahkan
kutukan Persib yang
tak pernah menang
di tanah Wamena
harus gagal di
tangan Pieter
Romaropen, Eddie
Foday Boakay, dan
Jaelaninu Arey. Pria
yang kerap disapa
Zul itu pun merasa
menyesal dengan
torehan buruk atas
tim Pangeran Biru.
Namun penyesalan
itu bukan berarti
melunturkan
semangat Zul yang
saat ini sedang
menggelora
terutama untuk bisa
meraih poin di tur
Papua ini. Mengingat
persaingan pada
kompetisi Liga
Super Indonesia (LSI)
musim 2011/2012
semakin berjalan
dengan ketat.
"Saya ingin lebih
fokus dan
berkonsentrasi
untuk ke permainan
berikutnya," ujar Zul
saat dihubungi
wartawan melalui
ponselnya, Jumat
(24/2/2012) pagi.
Zul pun berkeinginan
untuk memperbaiki
penampilannya
kemarin yang gagal
mengamankan
gawang Jendri
Pitoy. Sehingga
pasukan Maung
Bandung harus
pulang tertuduk
malu akibat tiga gol
yang melesat
dengan mudah ke
gawang Persib.
"Pemain Persiwa
mampu
memaksimalkan
setiap peluang yang
didapat," ujar Zul.
Meskipun begitu, Zul
tak membantah jika
kekalahan atas
Persiwa kemarin
memang tak lepas
dari faktor di luar
lapangan. Tipisnya
kadar oksigen di
Wamena, di mana
kota itu berada di
atas ketinggian
3500 m di atas
permukaan air laut,
membuat Zul yang
tampil menyerang
dan bertahan harus
selalu menjaga
staminanya.
"Saya tak bisa
berlari terus
menerus karena
saya juga harus
mengumpulkan
oksigen untuk bisa
berlari lagi," kata
pemain bernomor
punggung tiga itu.
Selain itu, kondisi
lapangan di Stadion
Wamena juga
menjadi kendala
bagi strategi Drago
Mamic yang
mengandalkan
umpan-umpan
pendek. Kerasnya
tanah dan tidak
landainya tanah
membuat Zul
kesulitan dalam
menerapkan
strategi yang sudah
diinstruksikan
pelatih
"Jadinya kami harus
bermain long pas
yang tak biasa kami
lakukan," ujar
mantan pemain
Arema Indonesia itu.
Namun Zul
bersyukur masih
bisa bermain dengan
semaksimal
mungkin meski
harus melawan
kondisi alam yang
ada di Wamena. Itu
mengapa, Persib
mampu menahan
kekuatan Badai
Pegunungan hingga
paruh waktu.
"Mungkin lain kali
kami harus
beradaptasi cukup
lama untuk bisa
mendapatkan raihan
positif atas
Persiwa." kata
pemain kelahiran
Makasar itu yang
tak serta merta
menyalahkan faktor
alam sebagai alasan
kekalahan timnya.
(ff)
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon